Petinju legendaris asal Rusia, Sergey Kovalev, menutup babak terakhir karier tinjunya dengan sebuah kemenangan yang mengesankan. Dalam pertandingan yang diberi julukan "The Last Dance," Kovalev berhasil menjatuhkan lawannya, Artur Mann, pada ronde ketujuh melalui pukulan knock-out (KO). Laga ini berlangsung di Yunost Arena, Chelyabinsk, markas besar Kovalev sendiri.

Berbagai momen penting terjadi sepanjang pertarungan tersebut. Kovalev memulai serangannya secara perlahan namun efektif, memastikan bahwa ia tidak kehilangan energi dengan percuma. Pada ronde kedua, Kovalev berhasil mencatatkan dua knockdown terhadap petinju Jerman tersebut. Salah satu serangan kuatnya, yaitu kombinasi pukulan kanan dan hook kiri, membuat Mann jatuh ke atas kanvas. Meskipun sang lawan mampu bangkit dari pukulan itu, Kovalev tetap mendominasi jalannya pertarungan hingga akhir. Momentum ini semakin meningkat di ronde keenam, saat Kovalev mulai mempersiapkan penyelesaian spektakuler dengan mengandalkan serangan-serangan tajamnya.

Setelah malam luar biasa ini, Kovalev resmi pensiun sebagai salah satu petinju terbaik dalam sejarah tinju dunia. Kemenangan KO tersebut menegaskan dedikasi dan kemampuan luar biasa yang dimiliki selama 16 tahun berkarier di dunia tinju profesional. Bagi Artur Mann, kekalahan ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah dalam olahraga ini harus dipertimbangkan dengan matang. Kovalev telah membuktikan bahwa meski usianya bertambah, ia tetap mampu menunjukkan performa terbaiknya. Semangat sportivitas dan profesionalisme Kovalev layak menjadi teladan bagi generasi penerus di dunia tinju.