Harga Emas Antam Cetak Rekor Lagi!

Sep 17, 2024 at 1:55 AM
Single Slide

Harga Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi, Saatnya Investasi?

Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, mencerminkan tren positif di pasar emas global. Dengan prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS yang semakin jelas, serta data ekonomi yang mendukung, harga emas diperkirakan akan terus menguat dalam waktu dekat. Bagi investor, ini menjadi peluang menarik untuk mempertimbangkan investasi emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.

Investasi Emas, Lindung Nilai yang Menjanjikan di Tengah Gejolak Ekonomi

Harga Emas Antam Tembus Rekor Tertinggi

Pada Senin (16/9/2024), harga emas Logam Mulia produksi Antam di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.444.000 per gram, meningkat Rp1.000 dari sebelumnya. Ini merupakan harga tertinggi yang pernah dicapai oleh emas Antam. Begitu pula dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) yang berada di posisi Rp1.290.000 per gram, naik Rp4.000.Kenaikan harga emas Antam ini sejalan dengan tren positif di pasar emas global. Harga emas dunia sepanjang pekan lalu tercatat mencetak rekor tertinggi baru sebanyak dua kali, didorong oleh prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang semakin jelas. Pada perdagangan Senin (16/9/2024), harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.582,58 per troy ons, menguat 0,24% dibandingkan harga sebelumnya.

Prospek Pemangkasan Suku Bunga AS Menjadi Katalis Utama

Pergerakan emas yang bergairah hingga mencetak rekor lagi disinyalir berkat prospek pemangkasan suku bunga bank sentral AS yang kian terang. Hal ini didukung oleh data tenaga kerja AS yang tetap stabil, serta inflasi yang masih dalam tren melandai.Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran mingguan pada periode pekan yang berakhir 7 September 2024 naik 2.000 menjadi 230.000 yang disesuaikan secara musiman. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% pada Agustus, lebih tinggi dari estimasi 0,1%. Angka inti, yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, juga naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan 0,2%.Meskipun demikian, data inflasi konsumen atau Indeks Harga Konsumen (CPI) AS periode Agustus menunjukkan hasil yang lebih baik. Dalam basis tahunan, CPI tumbuh 2,5%, lebih baik dari ekspektasi yang berharap tumbuh 2,6% dari bulan sebelumnya 2,9%. Laju inflasi yang secara keseluruhan telah melandai ini setidaknya meredakan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu dan ekspektasi pasar terhadap resesi ekonomi.Mengutip pernyataan Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, data ekonomi minggu ini cukup meyakinkan bagi The Fed untuk dapat melakukan pivot secara lebih konservatif. "Data minggu ini cukup menegaskan bahwa kita tidak mungkin mengalami pendaratan keras dan bahwa kita sedang mengalami pendaratan lunak. Inflasi turun pada angka konsumen dan produsen," ungkap Peter.

Emas, Lindung Nilai yang Menarik di Tengah Ketidakpastian

Dengan prospek pemangkasan suku bunga AS yang semakin jelas, serta data ekonomi yang cenderung positif, harga emas diperkirakan akan terus menguat dalam waktu dekat. Bagi investor, kondisi ini menjadi peluang menarik untuk mempertimbangkan investasi emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.Emas telah lama dikenal sebagai aset yang dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi dan gejolak pasar. Ketika ekonomi mengalami ketidakpastian, investor cenderung beralih ke emas sebagai tempat berlindung yang aman. Hal ini dikarenakan emas memiliki sifat yang stabil dan tahan terhadap gejolak pasar, sehingga dapat menjadi pilihan investasi yang menjanjikan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.Selain itu, investasi emas juga dapat memberikan diversifikasi portofolio bagi investor. Dengan menambahkan emas ke dalam portofolio, investor dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan stabilitas investasi secara keseluruhan. Hal ini menjadikan emas sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik untuk dipertimbangkan di tengah gejolak ekonomi saat ini.