Satu per Satu Bank Asing Tinggalkan RI, Ini Daftar dan Alasannya

Sep 7, 2024 at 2:00 AM

Ketika Bankir Asing Berbondong-bondong Tinggalkan Indonesia

Indonesia saat ini tengah mengalami pergeseran signifikan dalam lanskap perbankan nasional. Satu per satu, bank-bank asing yang selama ini beroperasi di Tanah Air mulai meninggalkan Indonesia, meninggalkan jejak yang akan berdampak pada industri keuangan dan ekonomi secara keseluruhan. Dalam laporan ini, kita akan menelusuri alasan-alasan di balik keputusan mereka untuk hengkang, serta membahas implikasi yang mungkin timbul dari fenomena ini.

Sebuah Transformasi Industri Perbankan yang Dinamis

Konsolidasi Bank OCBC NISP dan Commonwealth

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui penggabungan PT Bank Commonwealth (PTBC) ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP). Proses ini telah efektif terhitung sejak 1 September 2024, menyatukan kedua entitas di bawah naungan OCBC Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat, mampu melayani basis nasabah yang lebih luas dengan solusi perbankan yang lebih komprehensif.Melalui penggabungan ini, nasabah PTBC secara otomatis menjadi nasabah OCBC Indonesia. Mereka dapat melakukan transaksi di seluruh kantor cabang OCBC di Indonesia, atau memanfaatkan saluran digital OCBC untuk kebutuhan individu maupun bisnis.

Penarikan Diri Bank Asing dari Indonesia

Selain PTBC, beberapa bank asing lainnya juga telah meninggalkan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Diantaranya adalah:1. Citi Indonesia: Citibank, N.A. Indonesia telah menutup bisnis consumer banking setelah penjualan aset dan liabilitas kepada PT Bank UOB Indonesia pada November 2023. Ke depan, Citi Indonesia akan fokus pada bisnis corporate banking.2. Rabobank Indonesia: PT Rabobank Internasional Indonesia menghentikan operasinya pada April 2019 setelah 29 tahun berbisnis di Indonesia. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi global Rabobank Group.3. Bank RBS Indonesia: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha kantor cabang asing The Royal Bank of Scotland N.V. (RBS) di Indonesia pada Februari 2018. Penutupan ini dilakukan atas permintaan kantor pusat RBS di Belanda.4. Bank ANZ Indonesia: PT Bank ANZ Indonesia resmi melepas bisnis ritel mereka di Indonesia kepada PT Bank DBS Indonesia pada tahun 2018. Langkah ini terkait dengan perubahan strategi dan fokus usaha ANZ di kawasan Asia.5. Bank Barclays Indonesia: Bank asal Inggris ini meninggalkan Indonesia pada 2008 setelah mengakuisisi Bank Akita dan mengganti namanya menjadi Bank Barclays Indonesia. Ini sejalan dengan strategi reorganisasi Barclays di Inggris.6. Bank Credit Agricole Indosuez: Bank asal Prancis ini juga memutuskan hengkang dari Indonesia pada 2003 atas permintaan pemegang saham. Alasan utamanya adalah memburuknya kinerja perseroan.

Implikasi dan Masa Depan Perbankan Indonesia

Kepergian bank-bank asing ini membawa dampak signifikan bagi industri perbankan Indonesia. Penyatuan entitas seperti OCBC Indonesia dan UOB Indonesia menandakan upaya konsolidasi untuk menciptakan perbankan yang lebih kuat dan efisien. Namun, hilangnya kehadiran bank-bank asing juga berpotensi mengurangi persaingan dan menimbulkan tantangan bagi inovasi serta penawaran produk yang lebih beragam bagi nasabah.Ke depan, industri perbankan Indonesia diharapkan dapat beradaptasi dengan dinamika ini, memaksimalkan sinergi antar lembaga keuangan domestik, serta terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang. Kehadiran bank-bank lokal yang semakin kuat dan kompetitif akan menjadi kunci keberlangsungan sektor perbankan nasional di masa mendatang.