Ini 7 Dosa yang Bikin Keuangan Rumah Tangga Hancur Lebur!

Aug 20, 2024 at 11:35 PM
Single Slide

Antisipasi 7 Kesalahan Finansial yang Bisa Merusak Masa Depan Keluarga

Kehidupan berumah tangga seringkali melibatkan berbagai tantangan keuangan yang harus dihadapi. Meskipun kesalahan dalam mengelola keuangan adalah hal yang wajar, ada beberapa kesalahan yang dapat menimbulkan masalah serius di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut sejak dini, demi menjaga kestabilan finansial keluarga di masa depan.

Kenali 7 Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari Demi Menjaga Masa Depan Keluarga

Pinjam Uang Tanpa Sepengetahuan Pasangan

Jika Anda dan pasangan tidak memiliki perjanjian pisah harta, setiap utang yang diambil oleh salah satu pihak akan menjadi tanggung jawab bersama. Bahkan, utang tersebut dapat diwariskan kepada ahli waris, yaitu pasangan atau anak-anak. Oleh karena itu, menyembunyikan pinjaman dari pasangan dapat menimbulkan masalah besar, terutama jika utang tersebut tidak segera dilunasi.

Menutupi Biaya Hidup Orang Tua atau Saudara

Setelah menikah, pengeluaran tentu akan meningkat dibandingkan saat masih lajang. Jika salah satu pasangan memiliki tanggung jawab untuk menanggung biaya hidup orang tua atau saudara kandung, hal ini perlu dibicarakan jauh-jauh hari. Wajar jika pasangan merasa keberatan, mengingat ada banyak tujuan finansial yang ingin dicapai setelah menikah.

Menjadi 'Bank' Tanpa Bunga bagi Kerabat, Saudara, atau Teman

Sering kali kita mendengar cerita tentang uang yang dipinjam oleh saudara atau teman tidak dikembalikan, dan yang meminjamkan uang enggan menagih karena merasa tidak enak. Bayangkan jika hal tersebut dilakukan oleh pasangan kita sendiri. Keuangan keluarga tentu bisa bermasalah di kemudian hari. Memiliki piutang yang tak tertagih dapat berbahaya dari segi finansial, terutama jika jumlahnya cukup besar. Ini sama saja dengan kehilangan uang dalam jumlah besar.

Tidak Bisa Menolak Permintaan Keluarga

Anggota keluarga seharusnya memiliki edukasi finansial yang baik, karena tanpa itu mereka tidak bisa mendukung upaya Anda untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan. Jika keluarga Anda cenderung konsumtif, Anda harus bisa menahan diri dan mengendalikan pengeluaran yang tidak penting.

Membeli Asuransi untuk Tabungan Pendidikan Anak

Tujuan asuransi adalah untuk melindungi keuangan Anda dan memberikan kepastian finansial, sehingga jika terjadi musibah yang membuat Anda tidak bisa lagi mencari nafkah, anak Anda tetap bisa bersekolah di tempat yang baik. Namun, tidak jarang calon nasabah salah dalam mengartikan fungsi asuransi dan menganggapnya sama dengan tabungan. Tabungan pendidikan berbeda dengan asuransi, dan sebagai orang tua, Anda tetap perlu mengumpulkan uang secara rutin untuk masa depan anak Anda.

Tidak Memiliki Jaminan Kesehatan

Biaya rawat inap tidaklah murah, dan penyakit bisa datang kapan saja tanpa diduga. Tanpa BPJS Kesehatan atau asuransi, Anda harus merogoh kocek sendiri untuk membiayai pengobatan. Apa jadinya jika tabungan keluarga terkuras habis karena biaya berobat? Anda mungkin harus berutang atau menjual aset untuk membayar biaya tersebut.

Menggunakan Uang Sekolah Anak untuk Aktivitas Trading

Uang sekolah anak adalah pengeluaran yang wajib dipersiapkan ketika Anda berumah tangga dan memiliki anak. Trading, baik itu saham, mata uang asing, atau crypto, adalah aktivitas yang memerlukan modal dan memiliki risiko tinggi. Jika Anda menggunakan tabungan pendidikan anak untuk trading dan mengalami kerugian, hal ini hanya akan menambah beban finansial Anda di masa depan. Sebaiknya, trading dilakukan dengan menggunakan uang yang tidak dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek atau jangka panjang.