Asing Makin Getol Tanam Modal di RI, 10 Saham Ini Jadi Buruan Utama

Sep 3, 2024 at 12:00 AM
Single Slide

Analisis Terkini: Tren Pergerakan IHSG di Awal Pekan September

Pada awal pekan September, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat, namun gagal bertahan di level psikologis 7.700. Transaksi saham yang terjadi pun cukup aktif dengan nilai mencapai Rp 12,05 triliun. Menariknya, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih jumbo di seluruh pasar dan pasar reguler. Lalu, saham-saham mana saja yang menjadi incaran para investor asing tersebut?

Menguatnya IHSG di Awal Pekan September, Pertanda Positif bagi Pasar Modal Indonesia

Indeks Menguat, Namun Tak Bertahan di Level 7.700

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan September dibuka dengan optimisme. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,31% ke posisi 7.694,53. Meskipun begitu, IHSG gagal untuk bertahan di level psikologis 7.700. Kenaikan IHSG ini didorong oleh tingginya aktivitas perdagangan, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 12,05 triliun dan volume perdagangan mencapai 17,65 miliar saham yang diperdagangkan lebih dari 1,23 juta kali.Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 351 saham menguat, 243 saham melemah, dan 200 saham stagnan. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, pasar masih berada dalam sentimen positif, meskipun ada beberapa saham yang masih mengalami pelemahan.

Investor Asing Beli Jumbo, Fokus pada Saham-Saham Unggulan

Menariknya, pada perdagangan Senin (2/9/2024) ini, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih jumbo, yakni sebesar Rp1,19 triliun di seluruh pasar dan Rp1,23 triliun di pasar reguler. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia masih tinggi.Investor asing juga tercatat melakukan aksi beli pada saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia. Beberapa saham yang menjadi incaran investor asing antara lain:1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp439,7 miliar2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp247,4 miliar3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp139,4 miliar4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp100,5 miliar5. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp69,8 miliar6. PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp41,1 miliar7. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) - Rp37,7 miliar8. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) - Rp35,0 miliar9. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp31,6 miliar10. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp30,4 miliarHal ini menunjukkan bahwa investor asing masih melihat potensi pertumbuhan yang baik dari saham-saham tersebut di masa depan. Mereka percaya bahwa saham-saham unggulan tersebut akan mampu memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor.

Peluang Bagi Investor Dalam Negeri

Dengan adanya aksi beli jumbo dari investor asing, hal ini dapat menjadi peluang bagi investor dalam negeri untuk ikut serta dalam pergerakan pasar modal. Investor dalam negeri dapat mempertimbangkan untuk mengikuti tren pembelian yang dilakukan oleh investor asing, dengan tetap memperhatikan analisis fundamental dan rencana investasi jangka panjang.Selain itu, investor dalam negeri juga dapat memanfaatkan momentum ini untuk melakukan diversifikasi portofolio, dengan melihat peluang pada saham-saham lain yang belum terlalu diminati oleh investor asing. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi investor dalam negeri untuk mendapatkan imbal hasil yang menarik di tengah kenaikan IHSG.Secara keseluruhan, pergerakan IHSG di awal pekan September menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih berada dalam sentimen positif. Hal ini didukung oleh tingginya aktivitas perdagangan dan kepercayaan investor asing yang tetap tinggi terhadap saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia.