Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mempersiapkan rencana untuk kembali menampilkan kode broker dan data domisili transaksi, baik lokal maupun asing. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan transparansi lebih besar kepada pelaku pasar serta mendukung perlindungan investor secara efektif. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan penyesuaian sistem sebelum kebijakan ini diterapkan. Meskipun demikian, rincian waktu pelaksanaannya masih belum diumumkan karena masih dalam tahap evaluasi teknis.
Pada kesempatan ini, Irvan menjelaskan bahwa data yang akan dipajang nantinya hanya tersedia pada sesi istirahat setelah berakhirnya perdagangan di sesi pertama. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas usulan dari para pelaku pasar selama pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa bulan lalu. Sebagai informasi tambahan, BEI sebelumnya telah menghapus tayangan kode broker saat proses transaksi saham aktif pada tahun 2021 guna melindungi privasi investor.
Sistem baru ini bertujuan untuk mengubah pola trading yang sering kali bergantung pada strategi "mengikuti uang besar". Dengan adanya pengembalian tampilan kode broker, diharapkan trader dapat lebih fokus pada analisis fundamental dan teknikal daripada sekadar mencermati aktivitas transaksi broker lainnya. Saat ini, Indonesia dan Filipina menjadi dua negara terakhir yang pernah menerapkan sistem transparansi kode broker sebelum aturan tersebut direvisi.
Meski begitu, kebijakan ini juga menuai berbagai tanggapan dari kalangan trader. Beberapa merasa khawatir bahwa langkah ini dapat mengganggu strategi mereka yang mengandalkan metode follow the big money. Namun, bagi para investor jangka panjang atau mereka yang menggunakan analisis teknikal, revisi ini tidak dianggap signifikan.
Dengan implementasi kebijakan baru ini, diharapkan perilaku trading di pasar modal Indonesia semakin berkembang menuju arah yang lebih sehat dan profesional. Para pelaku pasar juga diprediksi akan semakin terdidik dalam mengambil keputusan investasi berdasarkan informasi yang lebih akurat dan relevan.
Rencana ini menunjukkan komitmen BEI untuk terus meningkatkan infrastruktur perdagangan saham di Tanah Air. Dengan adanya kolaborasi antara BEI dan OJK, diharapkan regulasi yang lebih transparan dan inklusif dapat membantu menarik minat lebih banyak investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi aktif di pasar modal Indonesia.