Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah berkurangnya ketidakpastian global pasca kemunduran Presiden AS Joe Biden melawan Donald Trump.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat tipis 0,06% di angka Rp16.205/US$ pada hari ini, Selasa (23/7/2024). Hal ini mematahkan tren pelemahan terjadi pada rupiah selama tiga hari beruntun.
Sementara DXY pada pukul 15:35 WIB naik tipis 0,01% di angka 104,32. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi kemarin yang berada di angka 104,31.
Nilai tukar rupiah sedikit mengalami apresiasi hari ini di tengah ketidakpastian global yang cenderung berkurang.
“Fakta bahwa Biden mendukung Kamala Harris mengurangi ketidakpastian. Mungkin ada sedikit penurunan perdagangan di hari ini karena Wakil Presiden Harris dianggap memiliki peluang menang yang sedikit lebih baik,” kata Jay Hatfield, CEO di Infrastructure Capital Advisors, dikutip dari CNBC International.
Selain itu, mundurnya Biden dari kontestasi pencalonan telah membuat sejumlah investor buka suara. Ekonom bank Swiss UBS menyebut bila Harris dicalonkan, maka pelaku pasar akan melihat keberlanjutan dari program Biden.
Selain itu, sentimen bank sentral AS (The Fed) yang diperkirakan pasar akan memangkas suku bunganya pada September 2024 ini dinilai pasar mampu mengurangi tekanan terhadap rupiah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Next Article
Banyak Kabar Genting AS, Dolar Masih Bertahan di Rp 16.000