Dalam upaya untuk memperkuat keterlibatan karyawan dan meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) berencana melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp3 triliun. Program ini bertujuan untuk mendukung kepemilikan saham oleh karyawan dan direksi serta mendorong pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Ini bukanlah kali pertama BRI melakukan buyback; sejak tahun 2015, bank telah menjalankan serangkaian program serupa yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pelaksanaan buyback terbaru ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2025.
Program buyback ini merupakan bagian dari strategi BRI untuk mempertahankan keberlanjutan dan meningkatkan partisipasi karyawan dalam kesuksesan perusahaan. Berdasarkan regulasi OJK, BRI telah mengimplementasikan beberapa program buyback sebelumnya pada tahun 2015, 2020, 2022, dan 2023. Semua saham hasil buyback tersebut kemudian dialihkan kepada karyawan sebagai bagian dari program kepemilikan saham. Untuk buyback tahun 2025, rencananya akan mengikuti Peraturan OJK No. 29/2023 yang baru.
Batas waktu pengalihan saham hasil buyback diperkirakan tidak lebih dari tiga tahun setelah pelaksanaan buyback selesai. Total nilai buyback 2025 ditetapkan maksimal Rp3 triliun, berasal dari kas internal BRI. Nilai ini belum termasuk biaya tambahan seperti komisi dan biaya lainnya yang diperkirakan mencapai 0,22% dari total nilai buyback. Selain itu, pelaksanaan buyback ini juga tidak akan mempengaruhi signifikan pendapatan dan biaya operasional perusahaan.
Perusahaan menegaskan bahwa buyback 2025 akan dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Aset dan ekuitas perusahaan diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar nilai buyback ditambah biaya-biaya terkait. Namun, hal ini tidak akan menyebabkan kekayaan bersih perusahaan menjadi lebih rendah dari modal yang ditempatkan. Jadwal pelaksanaan buyback telah dipersiapkan dengan cermat, mulai dari pemberitahuan ke OJK dan BEI hingga periode pelaksanaan buyback yang diperkirakan berlangsung dari Maret 2025 hingga Maret 2026.
Rencana buyback ini menunjukkan komitmen kuat BRI dalam memperkuat hubungan dengan karyawannya sambil memastikan keberlanjutan bisnis. Dengan program ini, BRI berharap dapat mendorong karyawan untuk lebih terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan dan membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.