Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri raksasa teknologi Korea Selatan Kakao Corp Kim Beom-su diringkus atas tuduhan manipulasi saham pada Selasa, (23/7/2024). Ia diduga terlibat dalam dugaan manipulasi saham selama akuisisi agensi K-Pop SM Entertainment tahun lalu.
Melansir CNN.com, kasus ini menambah daftar masalah hukum bagi Kakao, yang mengoperasikan aplikasi chat terbesar di Korea Selatan. Tahun lalu, perusahaan dan seorang eksekutif lainnya menghadapi persidangan atas dugaan pelanggaran terkait akuisisi yang sama.
Kim, yang juga dikenal sebagai Brian Kim, sangat dihormati di industri digital Korea Selatan karena membangun kelompok afiliasi Kakao yang luas dari nol sejak meluncurkan aplikasi chat pada tahun 2010. Setiap kasus terhadapnya dapat mengancam investasi Kakao dalam kecerdasan buatan dan rencana ekspansi internasionalnya.
Jaksa penuntut menuduh Kim memanipulasi harga saham SM Entertainment pada Februari tahun lalu untuk mencegah pesaingnya, Hybe, mengakuisisi perusahaan tersebut. Kim membantah tuduhan ini, dengan menyatakan bahwa dia tidak terlibat dalam atau menoleransi aktivitas ilegal.
Pengadilan Distrik Selatan Seoul menyetujui surat perintah penangkapan Kim untuk mencegah potensi penghancuran barang bukti dan karena dianggap berisiko melarikan diri. Ia ditahan di Pusat Penahanan Nambu Seoul selama maksimal 20 hari sementara jaksa memutuskan apakah akan mendakwanya.
Masalah hukum ini dapat mempengaruhi kontrol Kakao atas cabang bank onlinenya, KakaoBank Corp, karena peraturan keuangan Korea Selatan melarang mereka yang dihukum atas kejahatan keuangan untuk memiliki lebih dari 10% saham di bank.
Perusahaan juga diperkirakan akan menghadapi peningkatan pengawasan regulasi, yang menyulitkan keputusan investasi besar dalam AI dan ekspansi internasional. Saham Kakao Corp turun 3,4% selama perdagangan pagi, mencapai titik terendah sejak November, setelah turun 24% sepanjang tahun ini.
(fsd/fsd)
Next Article
Video: Inflasi Pangan Bikin Potensi Cuan LPFF Tergerus Saat Lebaran