Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah tipis pada perdagangan sesi I Selasa (23/7/2024), setelah sempat menghijau di awal sesi I hari ini.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG turun tipis 0,02% ke posisi 7.320,47. IHSG masih berada di level psikologis 7.300 hingga sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4,3 triliun dengan melibatkan 16,5 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 622.983 kali. Sebanyak 243 saham menguat, 291 saham melemah, dan 251 saham cenderung stagnan.
Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi penekan IHSG yakni mencapai 0,69%. Namun, sektor teknologi menjadi penahan koreksi IHSG di sesi I yakni mencapai 4,64%.
Selain itu, beberapa saham terpantau menjadi penahan koreksi (movers) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.
Dari sisi laggard, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan IHSG yakni mencapai 6 indeks poin. Sedangkan dari sisi movers, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penahan koreksi IHSG yakni mencapai 13,3 indeks poin.
Beberapa menit sebelum sesi I berakhir, pergerakan IHSG cenderung volatil. Padahal di awal sesi I hari ini, IHSG sempat menghijau, mengekor bursa saham Asia-Pasifik yang pada hari ini secara mayoritas menguat dan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang ditutup bergairah pada Senin kemarin.
Volatilitas IHSG menjelang akhir sesi I terjadi karena pelaku pasar di dalam negeri khawatir dengan ketidakpastian yang kembali meningkat setelah mundurnya Presiden AS, Joe Biden sebagai calon presiden AS berikutnya dari Partai Demokrat.
Ekonom Bank Danamon, Hosiana Situmorang menjelaskan mundurnya Biden bisa meningkatkan ketidakpastian terkait arah kebijakan perdagangan dan investasi lainnya di AS dan seluruh dunia.
“Kondisi ini meningkatkan volatilitas di pasar uang dan pasar modal, salah satu indikasinya Volatility Index (VIX) balik naik,” ujar Hosiana kepada CNBC Indonesia.
Khusus di Indonesia, ketidakpastian juga akan besar karena adanya masa transisi presiden baru dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
“Di tengah kondisi ketidakpastian global terkait AS dan Euro Area Election, di domestik lg persiapan transisi Presiden Baru dan Pilkada,” ujarnya.
Di lain sisi, perekonomian China yang kembali lesu juga mempengaruhi sentimen pasar di dalam negeri, meski bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya kemarin.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(chd/chd)
Next Article
IHSG Balik Ke 7.300-an, 6 Saham Ini Jadi Incaran Investor