Tak Nyangka, Ada Peran Dukun di Balik Kesuksesan Bisnis Salim

Sep 8, 2024 at 1:15 PM

Rahasia Sukses Liem Sioe Liong: Petunjuk Gaib dan Bisnis yang Mendominasi

Liem Sioe Liong, atau yang lebih dikenal sebagai Sudono Salim, adalah salah satu pebisnis terkemuka di Indonesia. Kisah suksesnya, terutama dalam membangun imperium bisnis yang mencakup Indomie dan BCA, menarik banyak perhatian. Ternyata, di balik kesuksesannya itu, terdapat peran penting dari ritual mistik dan petunjuk gaib yang diyakini Salim.

Menjalin Kolaborasi Strategis Berkat Ramalan Peramal

Pertemuan Tak Terduga yang Memicu Kesuksesan BCA

Pada tahun 1975, saat penerbangan menuju Hong Kong, Sudono Salim tak sengaja bertemu dengan Mochtar Riady. Dalam percakapan mereka, Riady mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah bank baru. Saat itu, Salim sedang mencari sosok yang tepat untuk mengelola tiga banknya, yaitu Bank Windu Kencana, Bank Dewa Ruci, dan Bank Central Asia (BCA). Melihat potensi Riady, Salim pun memutuskan untuk melibatkan Riady dalam pengelolaan BCA. Kolaborasi ini terbukti menjadi langkah yang tepat, karena di bawah kepemimpinan Riady, BCA berkembang menjadi bank swasta terbesar di Indonesia sejak era 1980-an hingga saat ini.

Petunjuk Gaib yang Menuntun Kesuksesan

Namun, keputusan Salim untuk menunjuk Riady bukanlah semata-mata berdasarkan perhitungan ekonomi dan matematis. Terdapat faktor lain yang menjadi pertimbangan utama, yaitu saran dari seorang peramal yang dikunjunginya di Gunung Kawi. Setelah kunjungan tersebut, Salim meyakini bahwa Riady adalah "Tang Sheng" atau seseorang yang ditakdirkan menjadi pemimpin bagi Salim. Ritual dan konsultasi dengan peramal di Gunung Kawi menjadi rutinitas yang dilakukan Salim sebelum memulai proyek bisnis besar. Dia percaya bahwa petunjuk gaib dari peramal tersebut akan membawanya pada langkah yang tepat, sehingga tidak ingin mengabaikannya demi menghindari kemungkinan kerugian besar.

Ritual Mistik sebagai Panduan Bisnis

Kepercayaan Salim pada hal-hal mistik tidak hanya terbatas pada pemilihan rekan bisnis. Dia juga mengandalkan ritual dan ramalan peramal untuk menentukan lokasi dan ruang kerja yang tepat bagi bisnisnya. Sebagai contoh, pada tahun 1968, Salim bersama dengan para rekannya di "Gang of Four" memulai bisnis dari sebuah ruangan kecil yang sesak, bukan ruangan besar yang nyaman. Alasannya, Salim percaya bahwa ruangan tersebut memiliki feng shui yang baik, sesuai dengan hasil ramalan peramal yang dikonsultasikannya. Keyakinannya terbukti, karena bisnis yang dijalankan melalui "Gang of Four" tersebut berkembang dengan pesat.

Kekuatan Mistik dan Gaya Hidup Mewah

Berkat kepercayaannya pada hal-hal mistik, bisnis Salim terus berkembang dan membuatnya semakin kaya raya. Dia bahkan dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Gaya hidup mewahnya pun menjadi sorotan, seperti kepemilikan properti mewah dan koleksi barang antik yang bernilai tinggi. Namun, di balik itu semua, Salim tetap percaya pada kekuatan mistik dan ritual yang diyakininya sebagai kunci utama kesuksesannya dalam dunia bisnis.