AS Ternyata Diam-Diam Setujui Israel Bombardir Lebanon

Oct 2, 2024 at 2:40 PM
Single Slide

Rahasia Dukungan AS untuk Kampanye Militer Israel di Lebanon

Pemerintah Amerika Serikat (AS) diam-diam menyetujui kampanye militer Israel di Lebanon, meskipun secara terbuka Washington mendesak Israel dan kelompok militan Hizbullah untuk mengupayakan gencatan senjata. Hal ini terungkap melalui laporan media Politico yang mengutip sumber-sumber dalam pemerintahan AS dan Israel.

Mengekang Pengaruh Iran di Kawasan

Persetujuan Tersembunyi dari Washington

Menurut sumber-sumber yang dikutip Politico, Israel telah menguraikan strategi militernya kepada Washington pada pertengahan September dan menerima persetujuan melalui penasihat senior Presiden AS, Amos Hochstein dan Brett McGurk. Namun, keputusan ini mendapat tentangan dari dalam Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan komunitas intelijen AS. Mereka khawatir bahwa permusuhan dapat meningkat menjadi perang besar yang akan melibatkan AS secara langsung.Washington percaya bahwa konflik Israel dengan Hamas dan Hizbullah dapat "dipisahkan" dengan cara tertentu. Permusuhan di Lebanon diyakini akan membantu mengekang pengaruh regional Iran, yang mendukung kedua gerakan militan tersebut. Meskipun demikian, AS tidak bersedia mendukung kampanye Israel secara terbuka, karena strategi tersebut dapat menjadi bumerang bagi Washington yang terus menyerukan kehati-hatian dan deeskalasi.

Serangan "Terbatas" atas Permintaan AS

Sumber-sumber mengklaim bahwa Israel telah memilih serangan "terbatas" di Lebanon atas permintaan AS, sebagai "lawan" dari serangan darat besar-besaran. Israel sendiri telah melancarkan kampanye pengeboman selama seminggu di Lebanon, membunuh sebagian besar pimpinan Hizbullah dan sedang dalam "serangan terbatas" ke tetangganya di utara. Ini membuat lebih dari 1.000 orang, termasuk banyak warga sipil, tewas, serta lebih dari satu juta orang mengungsi.

Ketegangan Antara Retorika dan Tindakan

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali seruannya kepada publik untuk gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Biden menyatakan merasa "nyaman dengan penghentian" kekerasan antara keduanya. Namun, di balik layar, pemerintah AS diam-diam menyetujui kampanye militer Israel, menciptakan ketegangan antara retorika publik dan tindakan tersembunyi.

Batasan yang Tidak Jelas

Sumber senior AS mengakui bahwa ada batasan yang harus diikuti oleh pemerintah, namun tidak jelas batasan apa itu. Hal ini menunjukkan adanya dilema dalam kebijakan AS, di mana mereka ingin mendukung tujuan Israel yang lebih besar terhadap Hizbullah, namun juga harus menjaga citra diplomasi dan deeskalasi yang terus mereka serukan secara publik.