Saham Batu Bara Bergairah, Didorong Permintaan Tinggi dari China
Mayoritas saham emiten batu bara di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa yang menggembirakan pada perdagangan sesi II, Rabu (7/8/2024). Hal ini didorong oleh tingginya permintaan batu bara dari China yang menyebabkan harga komoditas tersebut meningkat di pasar global.Tren Positif Saham Batu Bara Didukung Permintaan China yang Kuat
Adaro Minerals Indonesia Memimpin Penguatan Saham Batu Bara
Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi yang terkuat di antara emiten batu bara, mencatatkan penguatan sebesar 3,98% ke posisi Rp 1.305 per unit. Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi yang paling moderat, hanya menguat 0,39% menjadi Rp 2.600 per unit.Secara keseluruhan, terdapat 13 saham batu bara yang mengalami penguatan pada sesi II hari ini. Sembilan di antaranya melesat lebih dari 1%, sedangkan empat lainnya menguat kurang dari 1%. Hal ini menunjukkan antusiasme investor terhadap sektor batu bara di tengah membaiknya kondisi pasar.Impor Batu Bara China Meningkat Signifikan
Menurut data dari Reuters, impor batu bara China pada periode Januari-Juni 2024 mengalami peningkatan sebesar 12,5% secara tahunan (year-on-year/yoy). Lonjakan terjadi terutama pada pengiriman batu bara dari Australia.Kenaikan impor batu bara China ini menandakan perbaikan hubungan antara China dan Australia, setelah sebelumnya Tiongkok sempat melarang impor dari negara tersebut. Total impor batu bara China pada semester pertama 2024 mencapai 250 juta ton, merupakan angka tertinggi baru untuk periode semesteran.Ekspor Batu Bara Australia ke China Melonjak Signifikan
Data pelacakan kapal dari BigMint menunjukkan adanya lonjakan dramatis dalam ekspor batu bara kokas dari Australia ke China. Ekspor batu bara kokas meningkat dari 2,16 juta ton pada Januari-Juni 2023 menjadi 6,56 juta ton pada Januari-Juni 2024.Selain itu, ekspor batu bara thermal ke China juga tumbuh sebesar 41,5% mencapai 29,91 juta ton hingga Juni 2024. Batu bara kokas merupakan sumber daya penting dalam industri petrokimia dan pembuatan baja, dan Australia telah lama menjadi sumber utama impor batu bara kokas China.Permintaan Batu Bara Eropa Juga Meningkat
Kenaikan harga batu bara global juga didukung oleh meningkatnya permintaan dari Eropa, meskipun kondisi ini diperkirakan hanya bersifat sementara. Harga batu bara di Eropa naik sejalan dengan meningkatnya harga gas yang terbang 16% dalam sebulan.Menurut Alex Claude, CEO of dry bulk data and analysis firm DBX, harga batu bara Eropa naik signifikan sejak Juli karena harga gas dan pasokan yang menipis. Meskipun harga gas yang lebih tinggi akan membuat pembakaran batu bara menjadi lebih ekonomis, kapasitas pembakaran batu bara yang tersisa di Eropa sangat terbatas.Pasokan Batu Bara di Terminal Utama Eropa Meningkat
Pasokan batu bara di empat terminal utama di Amsterdam, Rotterdam, atau Antwerp (ARA) minggu ini mencapai level tertinggi dalam 11 minggu sebesar 4,91 juta ton. Seorang sumber dari salah satu terminal impor besar mengatakan bahwa pengiriman batu bara baru-baru ini "sangat tinggi," meskipun kedatangan kapal dan pemuatan ulang dari stok kini "lebih tenang."Namun, dia mencatat akan ada kenaikan pemuatan tongkang dari stok pada minggu depan, sehingga tingkat inventaris akan menurun. Pada akhir bulan, kedatangan kapal akan meningkat lagi, menandakan pasokan batu bara yang tetap terjaga.