Kongo Borong Lima Pesawat Buatan PTDI

Sep 4, 2024 at 8:45 AM

Pesawat Buatan Indonesia Diburu Pemerintah Kongo: Sebuah Kolaborasi Aviasi yang Menjanjikan

Dalam gelaran Indonesia-Africa Forum 2024, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil membukukan penjualan pesawat N219 kepada Pemerintah Demokratik Republik Kongo. Kesepakatan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan Kongo terhadap kemampuan Indonesia di sektor aviasi, tetapi juga membuka peluang kerja sama teknologi yang lebih luas antara kedua negara.

Menjawab Kebutuhan Aviasi Afrika yang Semakin Bertumbuh

Digemari Pemerintah Kongo

Pemerintah Kongo tampaknya sangat antusias dengan produk pesawat buatan PTDI. Terbukti dari pemesanan 5 unit pesawat N219 yang disaksikan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Kongo mengaku kagum dengan keahlian Indonesia di sektor aviasi dan mengajukan kerja sama pertukaran teknologi sebagai bentuk apresiasi.Pesawat N219 dipandang sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara di Afrika. Desain khusus untuk penerbangan perintis di daerah terpencak dengan infrastruktur yang belum optimal menjadikan pesawat ini sesuai dengan kondisi di benua tersebut. Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menyatakan bahwa target pasar pesawat N219 tidak hanya domestik, tetapi juga internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Potensi Besar Pasar Aviasi Afrika

Menurut Suharso Monoarfa, Afrika memiliki potensi besar untuk pertumbuhan pasar aviasi. Kebutuhan akan pesawat-pesawat regional yang mampu beroperasi di bandara-bandara dengan infrastruktur yang belum optimal menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan. Kolaborasi pembangunan global ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi peningkatan investasi, perdagangan, dan pertukaran teknologi antara Indonesia dan negara-negara Afrika.

Jejak Eksportasi PTDI di Afrika

Tidak hanya pesawat N219, PTDI juga telah mengekspor produk lainnya ke berbagai negara Afrika sejak awal tahun 2000-an. Gita Amperiawan menyebutkan bahwa PTDI telah mengekspor pesawat CN235-220 ke negara-negara seperti Burkina Faso, Guinea, dan Senegal. Hal ini menunjukkan bahwa PTDI memiliki pengalaman dan reputasi yang baik di pasar aviasi Afrika.Kerja sama yang terjalin antara PTDI dan Pemerintah Kongo ini merupakan langkah strategis bagi Indonesia untuk memperdalam hubungan bilateral dengan negara-negara di benua Afrika. Melalui kolaborasi di sektor aviasi dan transportasi, diharapkan dapat membuka pintu bagi peningkatan investasi, perdagangan, dan pertukaran teknologi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.