IHSG Kembali Menghijau, Asing Lirik 10 Saham Pilihan
Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan performa positif di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (5/9/2024), mencatatkan kenaikan sebesar 0,11% ke posisi 7.681,04. Investor asing tercatat gencar melakukan aksi beli bersih, yang menjadi salah satu faktor pendorong penguatan IHSG.Investor Asing Berburu 10 Saham Terpilih
Kinerja Sektor Perbankan Menjadi Sorotan
Saham-saham perbankan menjadi pilihan utama bagi investor asing dalam perdagangan Kamis (5/9/2024). Empat dari 10 saham terbesar net foreign buy berasal dari sektor ini, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Besaran net foreign buy masing-masing saham tersebut mencapai Rp133,3 miliar, Rp125,4 miliar, Rp50,8 miliar, dan Rp39,3 miliar. Sektor perbankan dinilai masih memiliki prospek yang menjanjikan di tengah kondisi perekonomian yang belum pulih sepenuhnya, sehingga menarik minat investor asing untuk memperkuat eksposur di saham-saham bank.Saham Konsumer dan Infrastruktur Juga Menarik Minat Asing
Selain sektor perbankan, investor asing juga mencermati potensi pertumbuhan sektor konsumer dan infrastruktur. Hal ini tercermin dari pembelian bersih pada saham-saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang masing-masing mencapai Rp95,9 miliar, Rp28,8 miliar, dan Rp28,7 miliar. Saham-saham konsumer dan infrastruktur dinilai masih memiliki ruang untuk terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan daya beli masyarakat.Sektor Energi dan Telekomunikasi Juga Diminati
Selain itu, investor asing juga terlihat memperkuat posisi mereka di saham-saham sektor energi dan telekomunikasi. Hal ini tercermin dari pembelian bersih pada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) senilai Rp34,7 miliar dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) senilai Rp38,7 miliar. Sektor energi dan telekomunikasi dinilai masih memiliki prospek yang baik di tengah upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di bidang infrastruktur dan digitalisasi.Investor Asing Juga Berburu Saham Pembiayaan
Selain empat sektor di atas, investor asing juga tampak tertarik dengan saham-saham sektor pembiayaan. Hal ini terlihat dari pembelian bersih pada saham PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) senilai Rp24,3 miliar. Sektor pembiayaan dinilai memiliki prospek yang baik di tengah upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan dan pembiayaan alternatif bagi masyarakat.Secara keseluruhan, pembelian bersih investor asing pada 10 saham terpilih ini menunjukkan bahwa mereka masih melihat potensi pertumbuhan yang menarik di berbagai sektor industri di pasar saham Indonesia. Dengan masuknya modal asing, diharapkan dapat mendorong kinerja IHSG dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.