Pasar Modal Indonesia Tetap Kokoh di Tengah Badai Gejolak Ekonomi Global
Meskipun pasar global tengah bergejolak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia tetap menunjukkan kekuatannya. Pada awal perdagangan sesi I Jumat (6/9/2024), IHSG dibuka menguat 0,31% ke posisi 7.704,88, kemudian semakin menguat 0,56% ke 7.723,79. Sentimen positif ini didorong oleh turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan depresiasi dolar AS, yang menguntungkan pasar keuangan Indonesia.Pasar Modal Indonesia Bertahan di Tengah Badai Ekonomi Global
Tren Positif IHSG di Tengah Gejolak Pasar Global
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG kembali ke level psikologis 7.700, menunjukkan kekuatan pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 962 miliar dengan volume transaksi mencapai 9 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 61.787 kali. Pergerakan IHSG hari ini akan terus dipengaruhi oleh sentimen pasar dari luar negeri, terutama data tenaga kerja AS, dan sentimen dalam negeri terkait rilis data cadangan devisa.Faktor Pendukung Kekuatan IHSG
Beberapa faktor menjadi "senjata" bagi pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG, untuk menghadapi akhir pekan yang penuh gejolak dan data ekonomi luar negeri. Pertama, turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) menjadi 3,73% atau terendah sejak 28 Juni 2023. Kedua, depresiasi dolar AS yang ditandai dengan indeks dolar AS jatuh ke 101,107 pada perdagangan kemarin, level terendahnya sejak 28 Agustus 2024. Kedua faktor ini diperkirakan akan mendorong investor untuk beralih ke pasar keuangan Indonesia, termasuk IHSG.Harapan Investor terhadap Kebijakan The Fed
Selain itu, pelaku pasar juga berharap bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) perlu memangkas suku bunga untuk menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat. Meskipun Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pemangkasan suku bunga tergantung pada data ekonomi yang berkembang, pasar tetap berharap kebijakan moneter The Fed dapat mendukung stabilitas pasar keuangan global, termasuk Indonesia.Peningkatan Cadangan Devisa Indonesia
Dari dalam negeri, investor juga akan mencermati rilis data cadangan Devisa Indonesia periode Agustus 2024. Sebelumnya, BI melaporkan bahwa pada akhir Juli 2024, cadangan devisa mencapai US$ 145,4 miliar, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 140,2 miliar. Peningkatan ini didorong oleh keberhasilan penerbitan sukuk global pemerintah dan penerimaan pajak serta jasa yang membaik.