10 Reksa Dana Saham AUM Jumbo dengan Kinerjanya Terburuk Setahun
Aug 28, 2024 at 8:35 AM
Tidak Semua Reksa Dana Besar Berperforma Baik
Besarnya dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) seringkali disinterpretasikan sebagai indikasi tingkat kepercayaan investor terhadap suatu reksa dana. Namun, asumsi bahwa besarnya dana kelolaan dan kinerja investasi merupakan hal yang berbanding lurus perlu dipertimbangkan dengan cermat. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai kinerja reksa dana saham di Indonesia, khususnya terkait dengan dana kelolaan yang berada di atas Rp 1 triliun.Mengungkap Misteri di Balik Besar Kecilnya Dana Kelolaan Reksa Dana
Memahami Indikator Kinerja Reksa Dana
Kinerja reksa dana tidak selamanya berbanding lurus dengan besarnya dana kelolaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja suatu reksa dana, seperti strategi investasi, pemilihan aset, serta kemampuan manajer investasi dalam mengelola portofolio. Reksa dana dengan dana kelolaan yang besar belum tentu memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan reksa dana dengan dana kelolaan yang lebih kecil. Pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja reksa dana menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham Terbesar
Berdasarkan data dari Edvisor.id, Indeks Reksa Dana Saham per 27 Agustus 2024 mencatat kinerja negatif sebesar -5,43%. Menariknya, dari 28 reksa dana saham dan indeks saham yang memiliki dana kelolaan di atas Rp 1 triliun, dua reksa dana dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tercatat sebagai reksa dana saham dengan kinerja terburuk selama setahun (YoY). Kinerja Manulife Saham Andalan tercatat -9,74% dan Manulife Dana Saham Kelas A -7,63%. Performa kedua produk tersebut juga berada di bawah indeks acuannya secara tahunan.Memahami Tujuan Investasi dalam Reksa Dana Saham
Reksa dana saham pada dasarnya didesain untuk investasi jangka panjang, misalnya untuk dana pensiun atau pendidikan anak. Tujuan utama berinvestasi dalam reksa dana saham adalah untuk memiliki portofolio investasi yang dapat mengalahkan indeks acuan. Sementara itu, reksa dana indeks saham lebih cocok bagi investor yang menerapkan strategi investasi pasif, yaitu mengikuti pergerakan indeks acuan.Pentingnya Analisis Mendalam dalam Memilih Reksa Dana
Memilih reksa dana yang tepat tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat besarnya dana kelolaan. Investor perlu melakukan analisis yang mendalam, termasuk mengevaluasi strategi investasi, kinerja historis, biaya, dan profil risiko dari suatu reksa dana. Hanya dengan pemahaman yang komprehensif, investor dapat membuat keputusan investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risikonya.