Saham Tugu Pratama (TUGU) Terus Menguat, Ini Alasannya
Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) semakin menjadi perhatian para pelaku pasar. Sederet analis memberikan rekomendasi beli saham anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut dengan berbagai alasan yang menarik.Prospek Cerah Membuat Saham TUGU Semakin Diminati
Potensi Pertumbuhan Industri Asuransi yang Masih Terbuka Luas
Penetrasi asuransi non-jiwa di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara tetangga. Hal ini menandakan bahwa potensi pertumbuhan industri asuransi di dalam negeri masih sangat besar. Contohnya, penetrasi asuransi non-jiwa di Indonesia hanya berkisar 0,39-0,48% dari PDB, jauh di bawah Singapura dan Malaysia yang mencapai lebih dari 1%. Dengan pertumbuhan premi dalam beberapa tahun terakhir yang mencapai 9,2%, TUGU diproyeksikan dapat tumbuh pesat dan melampaui pertumbuhan PDB nasional yang hanya 5%.Konsolidasi Industri Akibat Kebijakan Peningkatan Modal Minimal Asuransi
Ketentuan OJK untuk peningkatan modal minimal asuransi pada 2026 dan 2028 akan mendorong konsolidasi di industri asuransi. Perusahaan asuransi umum yang dibekingi grup-grup besar dan memiliki modal yang kuat seperti TUGU akan diuntungkan. Sementara itu, sejumlah asuransi kecil akan cenderung melakukan aksi merger dan akuisisi (M&A) untuk memenuhi ketentuan tersebut. Hal ini akan membuat lanskap kompetisi menjadi lebih longgar, memberikan peluang bagi TUGU untuk terus berkembang.Kemampuan TUGU dalam Menjaga Rasio Klaim yang Lebih Rendah dari Industri
TUGU dikenal bersikap hati-hati dalam menilai dan menerima nasabah, yang tercermin dari rasio klaim yang lebih rendah dibandingkan dengan industri pada umumnya. Pada tahun 2023, rasio klaim TUGU hanya 36%, sedangkan industri mencapai 44%. Kemampuan TUGU dalam mengidentifikasi dan memetakan risiko nasabah maupun suatu proyek membuat analis optimis bahwa rasio klaim perseroan dapat terjaga ke depan.Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Baru
Meskipun TUGU merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero), bisnis TUGU tidak melulu bergantung pada induk. TUGU bahkan mampu mencari sumber pertumbuhan baru, seperti dengan melakukan penetrasi segmen korporasi di BUMN lainnya maupun non BUMN, bahkan hingga ke segmen ritel yang diharapkan dapat mencapai pangsa pasar lebih dari 10% dari total premi yang diperoleh.Konsistensi Pembagian Dividen kepada Pemegang Saham
Selain faktor-faktor di atas, konsistensi TUGU dalam membagikan dividen ke pemegang saham dalam beberapa tahun terakhir dengan rasio payout 40% juga turut disorot sebagai salah satu bentuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Hal ini membuat saham TUGU semakin menarik sebagai pilihan investasi.Serangkaian faktor positif tersebut membuat beberapa analis memberikan rekomendasi beli saham TUGU, seperti BCA Sekuritas dengan target harga Rp 1.600 per saham, Shinhan Sekuritas dengan target harga Rp 2.050, Kiwoom Sekuritas dengan target harga Rp 2.100, serta Trimegah Sekuritas dengan target harga Rp 2.435. Dengan demikian, saham TUGU berpotensi memberikan return yang menarik bagi investor.