Usai Ambruk, Kini Wall Street Kembali Berpesta

Sep 4, 2024 at 3:35 PM

Pasar Saham AS Bernapas Lega, Respon The Fed Jadi Sorotan Utama

Pasar saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri hari dengan catatan positif, terbantu oleh sentimen optimisme akan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi yang tercermin dari penurunan jumlah lowongan kerja di AS. Investor menanti langkah penting The Fed dalam upaya mendukung perekonomian negara tersebut.

Kebijakan The Fed, Kunci Stabilitas Pasar Saham AS

Indeks Wall Street Kompak Menguat

Pada perdagangan Rabu (4/9/2024), bursa saham AS berhasil membukukan penguatan. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,53% ke level 41.153,21, S&P 500 naik 0,42% ke 5.551,93, dan Nasdaq Composite terangkat 0,51% ke 17.224,34. Penguatan ketiga indeks utama Wall Street ini terjadi setelah data lowongan kerja AS yang menunjukkan pelemahan, meningkatkan ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed.

Sinyal Perlambatan Ekonomi AS

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat jumlah lowongan kerja di bulan Juli mencapai 7,673 juta, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 8,1 juta. Penurunan jumlah lowongan kerja ini memicu kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS yang semakin memburuk. Hal ini mendorong ekspektasi pasar bahwa The Fed akan segera melakukan pemangkasan suku bunga demi mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dampak Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Menurut data FedWatch, saat ini pasar memperkirakan peluang 53% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, turun dari lebih dari 61% pada awal hari. Sementara peluang penurunan 50 basis poin berada pada 47%. Pemangkasan suku bunga yang diharapkan pasar ini diyakini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi AS yang sedang melambat.

Sentimen Risk-Off Masih Menghantui

Meskipun bursa saham AS berhasil menguat, namun kenaikannya masih terbatas. Hal ini karena pasar masih dihantui oleh beberapa sentimen negatif, seperti data aktivitas manufaktur AS yang menunjukkan kontraksi di bulan Agustus 2024. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS tercatat di level 47,2%, atau mengalami kontraksi untuk bulan kelima berturut-turut. Kondisi ini mengindikasikan adanya perlambatan di sektor manufaktur, yang turut memberikan tekanan pada pasar saham.Secara keseluruhan, pasar saham AS berhasil menguat di awal perdagangan hari ini, meskipun masih diwarnai oleh beberapa sentimen negatif. Fokus utama investor kini tertuju pada langkah The Fed dalam merespon perlambatan ekonomi AS melalui kebijakan pemangkasan suku bunga. Langkah The Fed dinilai krusial dalam menjaga stabilitas pasar saham di tengah kekhawatiran akan kondisi perekonomian yang semakin memburuk.