Investasi atau Trading Saham: Pilihan Terbaik untuk Meraih Keuntungan
Dalam dunia investasi, ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan untuk meraih keuntungan dari saham: investasi dan trading. Meskipun keduanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, terdapat perbedaan signifikan antara kedua pendekatan ini. Artikel ini akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai perbedaan-perbedaan tersebut, sehingga Anda dapat menentukan pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.Temukan Jalan Menuju Keuntungan yang Sesuai dengan Gaya Hidup Anda
Waktu: Investasi Jangka Panjang vs. Trading Jangka Pendek
Investasi saham adalah kegiatan membeli aset dengan harapan mendapatkan keuntungan berupa kenaikan harga aset atau pendapatan tetap di masa depan. Investor cenderung membeli saham berkinerja baik dan menyimpannya dalam jangka waktu lama, bahkan bisa lebih dari lima tahun. Sebaliknya, trader memperlakukan saham seperti komoditas di pasar, membeli saat harga rendah dan menjualnya saat harga naik, dalam jangka waktu bulanan, harian, atau bahkan hitungan jam. Bagi investor, fluktuasi pasar jangka pendek bukanlah faktor utama, bahkan seringkali dianggap sebagai peluang untuk membeli saham dengan harga murah. Sementara itu, bagi trader, fluktuasi pasar sangat menentukan besarnya keuntungan yang bisa diperoleh.Risiko: Investasi Konservatif vs. Trading Agresif
Baik investasi dan trading saham tentunya mengandung risiko yang berbeda. Risiko investasi seringkali disebut lebih kecil karena memiliki potensi return yang rendah dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang, potensi keuntungan yang didapat bisa sangat besar. Sementara itu, trading memiliki risiko yang terbilang cukup tinggi dalam jangka pendek lantaran fluktuasi pasar dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti transaksi di pasar modal, harga komoditas, dan lain sebagainya. Namun, potensi keuntungan yang bisa didapat lewat trading tentu lebih besar daripada investasi dalam jangka pendek.Pendapatan Pasif: Investasi Menghasilkan Dividen
Ketika seseorang memutuskan untuk memegang saham dalam jangka waktu yang panjang, maka tak hanya capital gain (kenaikan harga saham) saja yang bisa didapat. Masih ada beberapa keuntungan lain yang bisa dinikmati, seperti dividen. Ketika sebuah emiten mencatatkan laba, maka besar kemungkinan mereka juga akan membagikan dividen ke para pemegang sahamnya, termasuk Anda yang memiliki saham ini. Selain dividen, investor juga bisa mendapat manfaat lain ketika adanya aksi korporasi emiten yang bersangkutan. Manfaat yang satu ini, tentu tidak akan bisa didapat oleh para trader yang melakukan jual-beli dalam jangka pendek.Tujuan Investasi: Pertumbuhan Aset vs. Pendapatan Tambahan
Ketika seseorang menginginkan pendapatan tambahan penghasilan dalam jangka pendek, dan memiliki uang dingin berjumlah besar, maka trading tentu bisa menjadi pilihan yang bisa dipertimbangkan. Seorang trader dituntut untuk jeli dalam mengamati pergerakan harga saham di pasar dan menguasai analisis teknikal. Ketika terjadi kerugian, maka mitigasi risiko yang dilakukan adalah stop loss dengan perhitungan yang sudah ditentukan guna menyelamatkan modal.Namun, jika orang yang bersangkutan tidak memiliki uang dingin berjumlah besar, menginginkan pertumbuhan aset di masa depan, dan memiliki profil risiko investasi yang lebih konservatif, maka sangat disarankan bagi mereka untuk berinvestasi saja. Adapun mitigasi risiko yang bisa dilakukan para investor adalah dengan melakukan diversifikasi saham berdasarkan industrinya. Stop loss juga merupakan hal yang bisa dipertimbangkan, hanya saja dalam pengaplikasiannya, investor akan melakukan stop loss jika saham yang dimiliki sudah tidak lagi berprospek cerah di masa depan.