Strategi Gojek: Fokus Membesar di Indonesia dan Singapura, Tinggalkan Vietnam
Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk menarik Gojek dari Vietnam demi memprioritaskan pasar Indonesia dan Singapura telah menjadi topik perbincangan hangat. Langkah strategis ini diprediksi akan berdampak signifikan dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang jauh lebih besar.Memadukan Kekuatan Domestik dan Internasional untuk Mencapai Dominasi
Gojek Meninggalkan Vietnam Demi Fokus di Indonesia dan Singapura
Gojek memulai ekspansinya di Vietnam pada tahun 2018 dengan nama Go-Viet, yang kemudian diselaraskan menjadi Gojek pada Agustus 2020. Selama 6 tahun beroperasi di Vietnam, bisnis Gojek tercatat terus tumbuh, dengan kontribusi sebesar 2% terhadap total GTV Gojek dan 0,5% terhadap GTV GOTO. Namun, pada kuartal kedua 2024, GoTo mencatatkan pertumbuhan GTV dan jumlah pesanan yang diselesaikan oleh bisnis Gojek masing-masing mencapai 18% dan 24%, yang merupakan pencapaian tertinggi untuk bisnis on-demand services GoTo.Meskipun pasar Vietnam cukup menarik dengan pertumbuhan yang konsisten, Direktur Segara Research Institute Piter Abdullah menjelaskan bahwa "kue yang diperebutkan" di pasar tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensi pasar Indonesia. Selain itu, untuk mengembangkan bisnis di Vietnam, GoTo perlu mengeluarkan lebih banyak dana untuk promosi dan subsidi pelanggan karena pasar yang sudah terfragmentasi. Pada titik ini, Gojek mungkin berpikir bahwa daripada "membakar uang" di negara lain demi memperebutkan "kue" yang tidak seberapa, lebih baik fokus memperkuat dominasi di pasar domestik, di mana Gojek memiliki ekosistem bisnis yang lengkap dan terintegrasi.Singapura, Pasar yang Terus Tumbuh dan Menjadi Fokus Utama
Sementara itu, Singapura merupakan pasar yang terus bertumbuh dan menjadi area fokus utama bagi GoTo. Layanan on-demand GoTo di Singapura memiliki nilai pemesanan rata-rata (average order value) yang relatif tinggi. Pangsa pasar bisnis ODS GoTo di Singapura juga meningkat 3 poin persentase di Q2 2024.Piter Abdullah menyatakan bahwa keputusan strategis GoTo untuk fokus pada pasar Indonesia dan Singapura merupakan langkah yang positif. Hal ini dikarenakan pasar Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Vietnam, sehingga memenangkan kompetisi di dalam negeri menjadi prioritas yang lebih penting dan strategis. Selain itu, perilaku konsumen di Indonesia dan Singapura juga lebih menguntungkan bagi GoTo, di mana pelanggan cenderung loyal terhadap aplikasi/platform yang memberikan diskon dan subsidi yang menarik.Mencatatkan Kinerja Keuangan yang Positif di Vietnam
Meskipun Gojek memutuskan untuk meninggalkan pasar Vietnam, perlu dicatat bahwa bisnis Gojek di negara tersebut telah berhasil mencatatkan kontribusi marjin yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa Gojek mampu membukukan kinerja keuangan yang baik selama beroperasi di Vietnam.Keputusan Gojek untuk fokus pada pasar Indonesia dan Singapura merupakan langkah strategis yang sejalan dengan tren perkembangan industri digital di Asia Tenggara. Dengan ukuran pasar dan potensi pertumbuhan yang jauh lebih besar, Indonesia dan Singapura menjadi dua wilayah yang dianggap lebih menjanjikan bagi GoTo dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan dominasinya di pasar on-demand services.