Punya Saham Emiten dengan Utang Segunung, Cut Loss Atau…

Aug 9, 2024 at 4:05 AM
Single Slide

Memahami Utang Perusahaan: Antara Risiko dan Peluang Investasi

Utang merupakan kewajiban utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum memenuhi kewajiban lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa utang menjadi tanggung jawab yang tidak bisa diabaikan. Bagi investor, memahami utang perusahaan menjadi hal penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Menimbang Utang Perusahaan: Antara Risiko dan Peluang

Mengetahui Besaran Utang yang Wajar

Dalam menilai utang perusahaan, investor perlu memahami bahwa besar kecilnya utang tidak bisa diukur hanya dari nominalnya saja. Utang sebesar Rp 1 triliun bisa dianggap kecil bagi satu perusahaan, namun sangat besar bagi perusahaan lainnya. Oleh karena itu, investor perlu menggunakan rasio utang berbanding ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER) untuk menilai struktur modal perusahaan. Umumnya, investor menetapkan DER sebesar 1 kali sebagai batas wajar utang perusahaan. Namun, sejumlah investor lain masih bisa mentolerir DER yang lebih tinggi, misalnya hingga 2 kali, jika kondisi operasional perusahaan masih mendukung. Selain DER, rasio Gearing juga dapat digunakan untuk menilai struktur modal perusahaan, dengan fokus pada utang berbunga.

Dampak Utang terhadap Kinerja Perusahaan

Utang dapat memberikan dampak, baik positif maupun negatif, terhadap kinerja perusahaan. Di satu sisi, utang dapat membatasi fleksibilitas perusahaan dalam melakukan manuver bisnis, seperti ekspansi dan penetrasi pasar, karena prioritas utama adalah menyelesaikan kewajiban utang. Selain itu, beban bunga yang harus dibayar dapat mengurangi laba bersih perusahaan. Di sisi lain, utang dapat menjadi alternatif yang baik untuk memaksimalkan daya ungkit perusahaan, misalnya dalam melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru. Selain itu, penurunan laba akibat beban bunga juga dapat mengurangi beban pajak perusahaan.

Risiko Gagal Bayar Utang

Semakin besar utang perusahaan, semakin besar pula risiko gagal bayar. Terlebih lagi, jika kondisi makroekonomi dilanda ketidakpastian dan perusahaan mengalami penurunan pendapatan, maka risiko gagal bayar bisa semakin meningkat. Hal ini dapat berdampak buruk bagi investor, karena mereka mungkin tidak dapat memperoleh pengembalian investasi yang diharapkan.

Mempertimbangkan Faktor-faktor Lain dalam Investasi

Penilaian terhadap utang perusahaan tidak bisa disamaratakan antara satu perusahaan dengan yang lain, karena setiap perusahaan memiliki model bisnis, kondisi operasional, dan lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, utang seharusnya tidak menjadi satu-satunya faktor dalam mengambil keputusan investasi; berbagai indikator lain juga perlu dipertimbangkan untuk membuat keputusan investasi yang optimal.