Jakarta, CNBC Indonesia – Adalah Yassir Al Habsyi dan istrinya, Riri Robiani, pasangan suami istri muda yang sempat mencuri perhatian lantaran peristiwa gagal ginjal di usia muda. Yassir dikabarkan menderita penyakit kronis ini dan diharuskan melakukan cuci darah seumur hidupnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, sembilan tahun pun berlalu dan Riri masih setia menemani sang suami.
“Setahun setelah menikah, timbul gejalanya. Yang paling ringan itu tiba-tiba sering cegukan terus lama. Paling kelihatan di fisik itu badan semua jadi bengkak, terus kalau tidur terlentang badan jadi sesak yang benar-benar nggak bisa napas gitu,” ujar Yasir, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official, Minggu (21/7/2024).
Pada awalnya, Yassir merasa terpukul karena kondisi yang dialaminya dan sempat berniat memulangkan Riri ke orangtuanya karena tak ingin menjadi beban hidup Riri. Namun Riri tetap ikhlas mendampingi Yassir, dan kehadiran anak tentu menjadi semangat mereka.
Seperti diketahui, penyebab dari gagal ginjal yang dialami Yassir ternyata disebabkan oleh gaya hidup tak sehat. Setelah diagnosis gagal ginjal pada 2015, Riri mengatakan bahwa suaminya sudah menjalani ratusan kali prosedur cuci darah.
Kabarnya, seluruh prosedur yang dijalani sang suami telah dicover oleh BPJS Kesehatan. Alhasil, Riri hanya perlu menyiapkan uang sebagian untuk obat-obatan yang belum ditanggung.
Seperti diketahui, BPJS Kesehatan merupakan jaminan kesehatan yang paling standar dan wajib untuk dimiliki setiap orang.
Hampir semua penyakit bisa ditanggung oleh BPJS, baik untuk prosedur rawat inap maupun rawat jalan. Dan tentunya, kepesertaan BPJS sangat membantu setiap orang untuk mengatasi risiko pengeluaran saat terkena musibah sakit.
Iuran BPJS juga terbilang cukup terjangkau dan lebih murah ketimbang asuransi kesehatan perusahaan swasta.
Pada intinya BPJS Kesehatan juga merupakan asuransi kesehatan, dan jika ditanya perlu atau tidak maka hal tersebut bergantung pada kebutuhan serta kemampuan finansial orang yang bersangkutan.
Prosedur BPJS Kesehatan untuk ke dokter spesialis membutuhkan rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Sementara untuk berobat ke dokter spesialis dengan asuransi swasta, Anda hanya perlu mencari klinik atau rumah sakit rekanan asuransi tanpa proses rujuk.
Asuransi swasta juga memungkinkan Anda untuk menjalani perawatan dengan fasilitas VIP hingga VVIP, sementara untuk bisa menggunakan layanan itu di BPJS, akan ada tambahan biaya yang harus Anda tanggung.
Satu hal yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk memitigasi masalah keuangan pribadi karena musibah sakit adalah dengan memiliki asuransi penyakit kritis.
Dilansir dari beberapa situs perusahaan asuransi jiwa di Indonesia, gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang tergolong sebagai penyakit kritis.
Cara kerja asuransi penyakit kritis tidaklah sama dengan asuransi kesehatan. Asuransi ini akan memberikan santunan berupa uang tunai ketika seseorang terdiagnosa penyakit kritis tersebut.
Harapan kedepannya, mereka yang sudah terdiagnosa bisa beristirahat dengan dan fokus pemulihan tanpa harus memikirkan biaya perawatan atau biaya hidup.
Besaran santunan dari penyakit kritis itu sendiri cukup beragam. Namun tentunya, semakin besar tanggungan, semakin mahal pula premi yang dibayarkan.
(aak/aak)
Next Article
4 Cara Cerdas Beli Asuransi Tanpa Merasa Kemahalan