Jakarta, CNBC Indonesia – Tya Ariestya sebelumnya mengatakan bahwasannya bisnis kos-kosan merupakan bisnis yang tidak cepat balik modal. Apakah benar?
“Pelan-pelan ya, bisnis kos-kosan itu nggak bisa balik modal (cepat) ya. Itu investasi jangka panjang lebih ke bisnis warisan juga buat nanti generasi selanjutnya,” kata Tya Ariestya di Studio Rumpi: No Secret, Trans TV, Mampang Jakarta Selatan, seperti dikutip detik.
Sejauh ini, Tya berharap usahanya bisa bertahan lama dan pendapatan dari usaha ini bisa menjadi tabungan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Bisnis kos-kosan nggak bisa buat kita kayak kaya, tapi mudah-mudahan bisa bertahan terus. Bisa jadi pundi-pundi kita pas lagi nggak kerja,” ungkapnya.
Bagi Anda yang tertarik mencoba dan sedang mencari rumah untuk disewakan, maka ketahuilah bahwa aset properti yang satu itu akan menjadi aset investasi. Berikut adalah hal-hal yang mesti Anda persiapkan jauh-jauh hari.
Ada dua keuntungan dari properti yang bisa Anda dapatkan. Pertama adalah kenaikan dari harga properti yang dibeli (capital gain) dan pendapatan tetap dari sewa properti.
Ketika harapan Anda adalah capital gain, maka Anda wajib ingat bahwasannya jangka waktu investasi Anda adalah jangka panjang. Sementara untuk sewa, hal itu lebih berkaitan dengan arus kas Anda.
Jika Anda sendiri tidak paham akan tujuan dari investasi ini, maka akan sangat sulit untuk mengukur risiko dari investasi properti yang Anda lakukan.
Investasi properti tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit, belum lagi ada risiko yang harus Anda hadapi terkait kepemilikan sebuah properti baik hunian, ruko, maupun tanah. Menggunakan seluruh uang tabungan Anda bukanlah hal yang tepat dilakukan lantaran Anda sendiri membutuhkan uang untuk membiayai hidup dan berjaga-jaga.
Ketika Anda berinvestasi, gunakanlah uang dingin untuk membeli properti baik secara tunai maupun kredit. Uang dingin adalah uang yang memang dipersiapkan untuk investasi, bukan uang yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek atau yang dipinjam.
Ketika Anda memutuskan untuk membeli properti dengan bantuan pembiayaan, maka sangat penting bagi Anda untuk memahami batas utang idea Anda.
Anda mungkin sering mendengar nasihat keuangan yang mengatakan bahwa maksimal cicilan yang aman adalah 30% dari pemasukan. Nilai 30% adalah besaran rasio utang berbanding pemasukan.
Ketika cicilan Anda melebihi 30% dari pemasukan, maka Anda akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menabung, hingga berinvestasi.
Patut diketahui bahwa nilai 30% itu sendiri adalah nilai dari “seluruh cicilan utang Anda per bulan.”
Tak hanya besaran cicilan, total utang Anda juga harus diketahui batas wajarnya.
Untuk mengetahui apakah utang kita terlampau besar atau tidak, Anda bisa menggunakan rasio utang berbanding aset. Nilai rasio ini akan mengukur besaran utang yang belum terbayar, dibandingkan dengan total aset yang kita miliki.
Rumus untuk mencari nilai rasio ini adalah:
Total Utang x 100%
Total Aset
Adapun nilai maksimal dari rasio ini adalah 50%.
Jika nilai rasio Anda di atas 50%, maka Anda harus waspada karena total nilai utang Anda sudah melebihi dari setengah total aset.
(aak/aak)
Next Article
Belajar dari Nirina Zubir, Gini Cara Pecah Sertifikat Tanah Warisan